Monday, August 20, 2012

Ukuran yang tepat mengenai bodoh dan pintar

Sebuah Ukuran yang tepat mengenai bodoh dan pintar bagi setiap orang pasti berbeda- beda. Kali ini mari kita melihat pandangan Pak Bob Sadino mengenai Bodoh dan Pintar yang seseorang dari kacamata Entrepuener/wiraswasta.

1. Terlalu Banyak Ide - Orang "pintar" biasanya banyak ide, bahkan mungkin telalu banyak ide, sehingga tidak satupun yang menjadi kenyataan. Sedangkan orang "bodoh" mungkin hanya punya satu ide dan satu itulah yang menjadi pilihan usahanya

2. Miskin Keberanian untuk memulai - Orang "bodoh" biasanya lebih berani dibanding orang "pintar", kenapa ? Karena orang "bodoh" sering tidak berpikir panjang atau banyak pertimbangan. Dia nothing to lose. Sebaliknya, orang "pintar" telalu banyak pertimbangan.

3. Telalu Pandai Menganalisis - Sebagian besar orang "pintar" sangat pintar menganalisis. Setiap satu ide bisnis, dianalisis dengan sangat lengkap, mulai dari modal, untung rugi sampai break event point. Orang "bodoh" tidak pandai menganalisis, sehingga lebih cepat memulai usaha.

4. Ingin Cepat Sukses - Orang "Pintar" merasa mampu melakukan berbagai hal dengan kepintarannya termasuk mendapatkahn hasil dengan cepat. Sebaliknya, orang "bodoh" merasa dia harus melalui jalan panjang dan berliku sebelum mendapatkan hasil.

5. Tidak Berani Mimpi Besar - Orang "Pintar" berlogika sehingga bermimpi sesuatu yang secara logika bisa di capai. Orang "bodoh" tidak perduli dengan logika, yang penting dia bermimpi sesuatu, sangat besar, bahkan sesuatu yang tidak mungkin dicapai menurut orang lain.

6. Bisnis Butuh Pendidikan Tinggi - Orang "Pintar" menganggap, untuk berbisnis perlu tingkat pendidikan tertentu. Orang "Bodoh" berpikir, dia pun bisa berbisnis.

7. Berpikir Negatif Sebelum Memulai - Orang "Pintar" yang hebat dalam analisis, sangat mungkin berpikir negatif tentang sebuah bisnis, karena informasi yang berhasil dikumpulkannya sangat banyak. Sedangkan orang "bodoh" tidak sempat berpikir negatif karena harus segera berbisnis.

8. Maunya Dikerjakan Sendiri - Orang "Pintar"berpikir "aku pasti bisa mengerjakan semuanya", sedangkan orang "bodoh" menganggap dirinya punya banyak keterbatasan, sehingga harus dibantu orang lain.

9. Miskin Pengetahuan Pemasaran dan Penjualan - Orang "Pintar" menganggap sudah mengetahui banyak hal, tapi seringkali melupakan penjualan. Orang "bodoh" berpikir simple, "yang penting produknya terjual".

10. Tidak Fokus - Orang "Pintar" sering menganggap remeh kata Fokus. Buat dia, melakukan banyak hal lebih mengasyikkan. Sementara orang "bodoh"tidak punya kegiatan lain kecuali fokus pada bisnisnya.

11. Tidak Peduli Konsumen - Orang "Pintar" sering terlalu pede dengan kehebatannya. Dia merasa semuanya sudah Oke berkat kepintarannya sehingga mengabaikan suara konsumen. Orang "bodoh" ?. Dia tahu konsumen seringkali lebih pintar darinya.

12. Abaikan Kualitas - Orang "bodoh" kadang-kadang saja mengabaikan kualitas karena memang tidak tahu, maka tinggal diberi tahu bahwa mengabaikan kualitas keliru. Sednagnkan orang "pintar" sering mengabaikan kualitas, karena sok tahu.

13. Tidak Tuntas - Orang "Pintar" dengan mudah beralih dari satu bisnis ke bisnis yang lain karena punya banyak kemampuan dan peluang. Orang "bodoh"mau tidak mau harus menuntaskan satu bisnisnya saja.

14. Tidak Tahu Pioritas - Orang "Pintar" sering sok tahu dengan mengerjakan dan memutuskan banyak hal dalam waktu sekaligus, sehingga prioritas terabaikan. Orang "Bodoh"? Yang paling mengancam bisnisnyalah yang akan dijadikan pioritas.

15. Kurang Kerja Keras dan Kerja Cerdas - Banyak orang "Bodoh" yang hanya mengandalkan semangat dan kerja keras plus sedikit kerja cerdas, menjadikannya sukses dalam berbisnis. Dilain sisi kebanyakan orang "Pintar" malas untuk berkerja keras dan sok cerdas.

16. Mencampur adukan Keuangan - Seorang "pintar" sekalipun tetap berperilaku bodoh dengan dengan mencampuradukan keuangan pribadi dan perusahaan.

17. Mudah Menyerah - Orang "Pintar" merasa gengsi ketika gagal di satu bidang sehingga langsung beralih ke bidang lain, ketika menghadapi hambatan. Orang "Bodoh" seringkali tidak punya pilihan kecuali mengalahkan hambatan tersebut.

18. Melupakan Tuhan - Kebanyakan orang merasa sukses itu adalah hasil jarih payah diri sendiri, tanpa campur tangan "TUHAN". Mengingat TUHAN adalah sebagai ibadah vertikal dan menolong sesama sebagai ibadah horizontal.

19. Melupakan Keluarga - Jadikanlah keluarga sebagai motivator dan supporter pada saat baru memulai menjalankan bisnis maupun ketika bisnis semakin meguras waktu dan tenaga.

20. Berperilaku Buruk - Setelah menjadi pengusaha sukses, maka seseorang akan menganggap dirinya sebagai seorang yang mandiri. Dia tidak lagi membutuhkan orang lain, karena sudah mampu berdiri diats kakinya sendiri.

Ternyata Payudara Adalah Bagian Terfavorit Pria

Lekuk tubuh wanita selalu sukses membuat pria terkagum-kagum, Salah satu yang menarik perhatian itu adalah payudara wanita. Tak heran jika payudara dinobatkan sebagai bagian tubuh terfavorit pria.
Berikut ini beberapa alasan mengapa pria menjadi pengagum payudara, dilansir melalui iVillage, Jumat (9/3).

Lebih Penting dari Wajah
Penelitian dari University of Wellington menunjukkan bahwa 47 persen pria lebih sering menatap payudara wanita dibandingkan melihat wajahnya. Bahkan, waktu untuk menatap payudara lebih lama dibandingkan menatap bagian tubuh lainnya.

Simbol Kesuburan
Apapun ukurannya, bagi kaum adam payudara merupakan simbol kesuburan wanita yang feminin dan menjadi sumber fantasi. Ini jugalah yang menjadi sebab mengapa pria lebih tertarik pada wanita yang telah mengalami fase pubertas dengan bentuk payudara yang sudah mulai terbentuk.

Seleksi Alam
Seperti teori yang dilontarkan Charles Darwin, pria akan lebih memilih wanita yang lebih subur karena mampu memberikan keturunan. Dan payudara menjadi salah satu simbol kesuburan. Bahkan di mata pria, semakin indah dan montok ukuran payudara seorang wanita, maka semakin tinggi tingkat kesuburannya. Sayangnya, anggapan itu salah besar.

Bagian Menggairahkan
Apapun alasannya, payudara dinilai sebagai bagian tubuh yang menggairahkan bagi kaum pria. Begitu pula sebaliknya, hanya menyentuh payudara, lelaki yakin mereka dapat membuat libido wanita meningkat.

Pria Makhluk Visual
Berbeda dengan wanita yang mudah terangsang hanya dengan membaca novel romantis, kaum pria justru membutuhkan rangsangan yang tampak dan nyata. Misalnya, wanita dengan balutan lingerie seksi lebih mudah merangsang pria.

Citra Sosial
Lingkungan sosial ternyata juga menjadi alasan mengapa lelaki begitu terobsesi dengan bagian dada wanita. Cukup dengan membaca majalah yang memperlihatkan keindahan payudara dalam balutan pakaian setengah terbuka, gairah para pria pun dapat dengan mudahnya dipengaruhi.

Bagian Tubuh yang Bikin Penasaran
Menunjukkan bagian intim, seperti payudara wanita, merupakan hal yang dianggap tabu bagi sebagian orang. Payudara dianggap simbol seks dan rangsangan yang kuat bagi lelaki. Semakin dilindungi payudara wanita semakin meningkat keinginan lelaki untuk mengetahuinya.

Menenangkan
Ternyata, payudara tak hanya menjadi sumber kehidupan bagi bayi karena menyediakan makanannya, namun payudara juga memberikan efek menenangkan bagi pria. Saat melihat atau menyentuh bagian sensitif wanita itu, pria seakan mengingat pada sosok hangatnya seorang ibu yang selalu memberikan perlindungan.

Friday, August 3, 2012

saat wisuda

Ritual Pemindahan Tali Toga Saat Wisuda.
Berikut alasannya simpelnya, sebenarnya masih banyak alasan kongkretnya di luar sana, cek aja di mbah www.google.com ..

Nah,ketika wisuda setiap mahasiswa pasti memakai toga. Tetapi temen2 pada tau gak mengapa pada saat wisuda itu tali toga disampirkan di kepala sebelah kiri, lalu kemudian oleh rektor dipindah ke bagian kanan

Toga merupakan simbol yang menyatakan bahwa mahasiswa telah lulus dan siap untuk terjun ke masyarakat. Tali toga yang awalnya disampirkan di kepala sebelah kiri lalu kemudian oleh rektor dipindah ke bagian kanan.

Tali toga di sebelah kiri maksudnya adalah selama menjadi mahasiswa, bagian otak yang dipakai mahasiswa kebanyakan adalah otak kiri. Dimana otak kiri itu hanya berhunbungan dengan bahasa atau hafalan. Nah, dipindahkannya tali toga dari kiri ke kanan itu dimaksudkan agar setelah lulus para sarjana tidak hanya menggunakan otak kiri, tetapi harus lebih banyak menggunakan otak kanan. Dimana otak kanan ini berhubungan dengan daya imajinasi, kreativitas, dan inovasi seseorang. Hal ini berhubungan dengan jenis pekerjaan yang harus dipilih para lulusan.

Diharapkan setelah lulus, mereka tidak hanya menggunakan otak kiri yang "hanya mengandalkan bekerja pada orang lain" namun "harus mampu berpikir kreatif, imajinatif dan inovatif" yang menggunakan otak kanan dalam menciptakan pekerjaan bagi diri mereka sendiri. Jadi,ini dimaksudkan agar para lulusan dapat berwirausaha secara baik.

Dengan demikian, marilah kita para sarjana berusaha membangun sistem wirausaha yang kuat untuk menguatkan struktur perekonomian bangsa agar lebih merata, serta mengurangi pengangguran yang merajalela di negeri kita tercinta ini.

di olah dari berbagai sumber, by google.com