Dibawa dengan mata tertutup selama perjalanan sampai hutan tersebut lalu dibiarkan sendiri semalaman, anak laki tersebut sama sekali tidak boleh berteriak ataupun menangis jika itu terjadi maka anak laki tersebut belum siap untuk menjadi dewasa. Apa yang terjadi? anak tersebut sangat ketakutan, ia tidak bisa melihat telapak tangannya sendiri apalagi melihat sekeliling hutan tersebut, bisa dibayangkan bagaimana gelapnya hutan itu? Ditambah lagi suara srigala yang melolong di malam itu binatang liar yang siap menerkam dan suara benturan pohon yang terdengar telinga sangat menyayat hati yang tertiup angin pada malam sunyi itu, sangat terbayang bagaimana seramnya saat itu.
Dengan berjalannya waktu yang terus berputar, ia hanya bisa berdoa dan merenung karena detik-detik yang terlewati bagaikan satu jam dan satu jam bagai bertahun-tahun lamanya “tik tak tik tak” itulah yang tergumam dalam pikirannya.
Hatinya pun menjadi sedikit lega karena secercah sinar telah muncul dari ufuk timur, dan betapa lebih bahagianya ia karena ia melihat sosok ayahnya diatas pohon dengan busur yang terbidik dan siap dilepaskan jika terjadi suatu yang akan menimpa anaknya.
. . .
Begitu juga halnya dengan ALLAH kita, setiap saat kita hanya mengeluh dan mengatakan tidak adil atas segala yang terlihat. Dibalik itu ternyata IA sangat memperhatikan kita dari tempat yang kita tidak ketahui, IA mempersiapkan kita supaya kita menjadi lebih, IA menerjunkan kita didunia ini supaya kita belajar akan segala hal yang terjadi baik itu hal yang baik ataupun hal yang buruk sekalipun.
No comments:
Post a Comment