Monday, December 31, 2012

catatan akhir tahun

Kesampaian juga pengalaman ini menjadi tulisan..
Awal kisah perjalanan ini sebenarnya saya sedang mengikuti test ujian di kementrian kominfo, dan mungkin belum menjadi kehendakNYA sampai akhir cerita ini kembali lagi menjadi pegawai swasta di daerah pariwisata bali. Sebenarnya perjalanan inilah yang menjadi Salah satu sebab keinginan saya untuk menjadikan tulisan dengan menikmati perjalanan tersebut.
Perjalanan kali ini membawa kesan berbeda, karena 3 jenis transportasi yang saya pergunakan yaitu udara , air dan darat. tetapi yang paling saya nikmati adalah menggunakan moda KERETA API, selain aman, kenyamanan lha yang saya utamakan. saya dapat bekerja di atas kereta api. Satu-satunya kendaraan yang memungkinkan saya melakukan pekerjaan seperti mengetik, dan mengambil foto misal pemandangan selama perjalanan, kota, desa, pegunungan, sungai, hamparan sawah samapi terowongan adalah kereta api.
Untuk kendaraan lainnya seperti, mobil dan bus, tampaknya tidak memungkinkan. Karena saya akan langsung pusing ketika mencoba bekerja. Saya tidak tahu kenapa mungkin karena goncangan terlalu sering, yang pasti, saya tidak mampu melakukan aktivitas tersebut. Sedangkan pesawat, saya rasa tidak mungkin karena setiap penumpangnya harus langsung mematikan seluruh perangkat elektroniknya ketika pesawat hendak lepas landas. Untuk kapal laut, hmm saya belum pernah mencobanya sehingga belum tahu kemungkinannya.
Dan beberapa saat setelah peluit berbunyi dan dibalas dengan semboyan 35 alias klakson kereta dan keretapun berjalan langsung saya lakukan bersama laptop di atas kereta api Argo Wilis kelas Exa menuju ke Surabaya pada 21 Oktober 2011. Sampai sejauh ini, saya merasa nyaman. Gejala mabuk darat pun tidak tampak sama sekali. Semuanya benar-benar berjalan lancar. kendala pun tidak terlihat karena ketersediaan listrik terpenuhi dengan fasilitas stop kontak pada setiap baris tempat duduk kereta tersebut.
Lapeeer? yah tinggal pergi aja ke reska (restoran KA) ada di kereta makan, kelebihan kereta api tuh disini jika dibanding kendaraan lain yg harus terpaku diam di tempat duduk selain ke toilet jenuh duduk terus yah jalan aja ke tempat kereta reska bisa ngobrol sm awak kereta ato kenalan baru syukur dapet kenalan cewek sambilan makan ato minum kopi berduaan klo males kesana tinggal pesen aja ke pramu KA nti mereka yang akan antar ke tempat duduk, sangat dimanjakan.
kalo sudah jenuh yah Paling banter, pindah ke media cetak untuk mengusir kejenuhan. Atau memotret keindahan bentangan alam yang dilalui oleh kereta api. Bila malam tiba, yah sebaiknya tidur saja dan bermimpi indah, pemandangannya toh gak keliatan..

Monday, December 17, 2012

Fungsi batu kerikil di sepanjang Rel Kereta Api..


source gambar arsip pribadi

Hampir di sepanjang rel kereta api biasanya terdapat (batu balast) batu kerikil yang terletak di bawah dan pada samping kanan dan kiri rel kereta api. Apa sengaja ditaruh atau tidak dan apa fungsinya?

1. Fungsi batu balast / kerikil pada rel kereta api adalah sebagai bantalan pemberat. Dengan adanya lapisan batu balast / kerikil ini rel dapat tetap berdiri dengan stabil. Sehingga kereta api yang berjalan di atasnya pun dapat berjalan dengan baik.

2. Batu balast / kerikil ini juga berfungsi untuk menyerap getaran (shock absorber) yang terjadi ketika kereta api tengah lewat. Sehingga goncangan yang terjadi ketika kereta api melintas dapat dikurangi. Dan rel kereta api pun tidak cepat rusak dan dapat digunakan untuk waktu yang lama.

3. Fungsi balast / kerikil berikutnya yaitu untuk menahan dan memperlancar aliran air di saat hujan. Fungsi ini berperan untuk mencegah terjadinya pengikisan tanah atau erosi pada tanah di sekitar rel kereta api.

4. Dan yang terakhir, batu balast / kerikil juga berfungsi untuk menghambat tumbuhnya rerumputan di sekitar rel. Tumbuhnya rerumputan di sekitar rel dapat dapat secara langsung maupun tidak langsung menyebabkan penggemburan tanah di bawahnya. Hal ini tentunya dapat membahayakan karena jika tanah di bawah rel tidak stabil maka akan dapat membahayakan perjalanan kereta api.

Tapi ada beberapa tempat yang tidak ada batu kerikil seperti persilangan sebidang dan jembatan.

Memang, ada posisi-posisi tertentu tidak perlu batu balast / kerikil, seperti rel kereta api yang terdapat di atas jembatan atau jalan raya. Hal ini terjadi karena semua fungsi dari batu balast / kerikil tadi sudah diambil alih fungsinya oleh mekanisme lain.


source gambar arsip: google.com

Jembatan sudah dirancang khusus sedemikian rupa supaya dapat menahan getaran yang akan terjadi yang dihasilkan ketika kereta melintas. Demikian pun dengan rel kereta yang terdapat pada jalan raya, jalan aspal telah menggantikan peranan batu kerikil dengan baik. Sehingga pada tempat-tempat tersebut, tidak diperlukan lagi batu kerikil untuk diletakkan di bawah rel kereta api.


source gambar arsip: google.com